Tahun Baru Meriah di Museum Lawang Sewu Semarang 2025

Senin, 22 Desember 2025 | 08:55:56 WIB
Tahun Baru Meriah di Museum Lawang Sewu Semarang 2025

JAKARTA - Menghabiskan malam pergantian tahun kini tak lagi melulu soal pesta kembang api atau pusat keramaian. Di Semarang, suasana tahun baru justru dikemas lewat perpaduan sejarah, hiburan, dan kreativitas lokal di Museum Lawang Sewu. Bangunan ikonis peninggalan kolonial itu kembali bertransformasi menjadi ruang publik yang hidup, menyambut wisatawan dengan rangkaian festival dan pertunjukan musik sepanjang libur akhir tahun.

Menyambut momentum Natal dan Tahun Baru, KAI Wisata menggandeng Jakarta Clothing atau Jakcloth untuk menghadirkan festival yang berlangsung pada 30 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026. Lokasinya berada di kawasan Museum Lawang Sewu, yang letaknya strategis dan mudah diakses dari Simpang Lima. Kolaborasi ini menjadi daya tarik baru bagi wisatawan yang ingin menikmati pengalaman tahun baruan dengan nuansa berbeda.

Disebutkan bahwa festival tersebut memadukan unsur budaya, kuliner, produk kreatif, dan hiburan musik. Kehadiran konsep lintas elemen ini diharapkan memperkaya pilihan aktivitas wisata selama libur panjang di Kota Semarang, sekaligus memberi ruang bagi pelaku industri kreatif untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat.

Perayaan Akhir Tahun Bernuansa Sejarah

Panggung hiburan di area Lawang Sewu akan diramaikan oleh sejumlah musisi nasional ternama. Nama-nama seperti Padi Reborn, Barasuara, dan Dendi Nata dijadwalkan tampil untuk menghibur pengunjung. Selain itu, ada pula penampilan spesial Glenn Fredly Live by Bakuucakar feat Ryan Ekky Pradipta, yang akan berbagi panggung bersama musisi internasional Hall of the Elder.

Kehadiran para musisi ini menjadi magnet tersendiri bagi pengunjung, terutama generasi muda yang ingin merayakan tahun baru dengan suguhan musik berkualitas di lokasi bersejarah. Tiket festival dapat dipesan secara daring melalui loket.com dengan harga mulai dari Rp150 ribu hingga Rp750 ribu, tergantung kategori dan jadwal pertunjukan.

Festival tersebut juga menjadi bagian dari upaya memanfaatkan tingginya mobilitas masyarakat selama masa Angkutan Natal dan Tahun Baru. Momentum ini dinilai tepat untuk menghadirkan kegiatan yang mampu menyatukan hiburan modern dengan nilai sejarah.

Semarang sebagai Simpul Wisata Favorit Nataru

Menurut Vice President Corporate Communication KAI, Anne Purba, Semarang tercatat sebagai salah satu kota tujuan favorit selama periode Nataru. Hingga 21 Desember 2025, Stasiun Semarang Tawang masuk dalam daftar 10 besar stasiun tujuan terpadat secara nasional.

“Posisi ini menegaskan peran Semarang sebagai simpul wisata sejarah, budaya, dan aktivitas masyarakat di Pulau Jawa, dengan Museum Lawang Sewu menjadi salah satu magnet utamanya,” ujar Anne.

KAI mencatat penjualan tiket kereta api untuk periode 18 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026 telah mencapai 2.279.308 tiket per Minggu, 21 Desember 2025 pukul 08.00 WIB. Jumlah tersebut berasal dari total 3.506.104 tempat duduk yang disediakan. 

“Penjualan tiket kereta api jarak jauh mencapai 2.034.917 tiket atau 73,7 persen dari kapasitas, sementara kereta api lokal terjual 244.391 tiket atau 32,8 persen dari total tempat duduk yang tersedia,” jelas Anne.

Data tersebut menunjukkan tingginya minat masyarakat untuk bepergian selama libur akhir tahun, sekaligus memperkuat posisi Semarang sebagai destinasi unggulan.

Lawang Sewu sebagai Ruang Edukasi dan Rekreasi

Sepanjang 2025, Museum Lawang Sewu mencatat jumlah kunjungan mencapai 568.075 orang. Angka ini sejalan dengan meningkatnya ketertarikan publik terhadap wisata berbasis edukasi dan heritage, terutama saat libur panjang.

Lawang Sewu dibangun pada 1904 sebagai kantor pusat Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NISM). Bangunan ini menjadi saksi awal perkembangan jaringan perkeretaapian di Indonesia yang menghubungkan Semarang dengan wilayah pedalaman Jawa. Nilai sejarah tersebut terus dihadirkan dalam format yang relevan bagi generasi masa kini.

“Kami menghadirkan pengalaman berkunjung yang adaptif terhadap perkembangan zaman, melalui fasilitas seperti Immersive Cinema serta penataan pencahayaan malam yang memperkaya eksplorasi sejarah perkeretaapian secara interaktif,” ujar Anne.

Dengan pendekatan tersebut, Lawang Sewu tak hanya menjadi tempat belajar sejarah, tetapi juga ruang rekreasi yang inklusif dan menarik bagi berbagai kalangan usia.

Ketentuan Kunjungan Area Bawah Tanah

Pada akhir 2024, PT KAI Wisata kembali membuka area bawah tanah Lawang Sewu yang dikenal dengan nama Kelderverkenning. Direktur Utama PT KAI Wisata, Hendy Helmy, menyebut pembukaan kembali area tersebut sebagai bagian dari inovasi pengelolaan wisata sejarah.

“Pembukaan kembali area basement Kelderverkenning ini adalah bagian dari inovasi KAI Wisata dalam melestarikan sejarah sekaligus memberikan pengalaman wisata edukatif yang bermakna bagi masyarakat,” kata Hendy dalam rilis yang diterima Tim Lifestyle Liputan6.com, Rabu, 4 Desember 2024.

Meski terbuka untuk umum, pengelola menetapkan sejumlah syarat. Pengunjung harus berusia minimal 13 tahun dan maksimal 60 tahun, serta dalam kondisi fisik dan mental yang sehat. Pengunjung dengan fobia ruang sempit, penyakit jantung, ibu hamil, atau gangguan pernapasan tidak diperkenankan masuk.

Selama berada di area bawah tanah, seluruh pengunjung wajib didampingi pemandu dan menggunakan Alat Pelindung Diri yang disediakan. Mereka juga dilarang membawa hewan peliharaan, senjata tajam, serta makanan dan minuman. “Kami juga mengimbau seluruh pengunjung untuk menjaga kebersihan selama kunjungan dan selalu mengikuti arahan pemandu,” ujar Hendy.

Kuota kunjungan dibatasi 750 orang per hari dengan biaya Rp50 ribu khusus tur basement. Pada masa Libur Nataru 2025, tersedia tiket fastrack senilai Rp180 ribu untuk dewasa dan Rp165 ribu untuk anak-anak, sudah termasuk akses area bawah tanah dan wahana imersif.

Terkini

IHSG Menguat Jelang Libur Natal Tahun Baru Pasar Saham

Senin, 22 Desember 2025 | 12:10:25 WIB

OJK Waspadai Maraknya Jual Beli Kendaraan Tanpa BPKB

Senin, 22 Desember 2025 | 12:10:23 WIB

Peretasan BI Fast Picu OJK Perketat Pengawasan Siber BPD

Senin, 22 Desember 2025 | 12:10:22 WIB

5 Manfaat Kompres Air Hangat di Kepala untuk Kesehatan

Senin, 22 Desember 2025 | 12:10:21 WIB