PGN Integrasikan Infrastruktur Gas Bumi Dukung Transisi Energi

Senin, 22 Desember 2025 | 15:07:57 WIB
PGN Integrasikan Infrastruktur Gas Bumi Dukung Transisi Energi

JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), sebagai Subholding Gas Pertamina, semakin fokus pada integrasi infrastruktur gas bumi untuk memperkuat efisiensi rantai pasok energi. Upaya ini dilakukan agar pemanfaatan gas bumi dapat optimal, sekaligus mendukung penyediaan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan bagi masyarakat.

Gas bumi memiliki peran strategis sebagai sumber energi yang lebih ramah lingkungan dibanding batu bara, sekaligus menjadi energi perantara dalam perjalanan Indonesia menuju target Net Zero Emission 2060. 

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Laode Sulaeman, menekankan bahwa pengurangan ketergantungan terhadap batu bara membutuhkan peningkatan penggunaan gas bumi. 

“Penurunan konsumsi batu bara mendorong meningkatnya ketergantungan terhadap gas bumi sebagai energi perantara. Hal ini menjadikan gas bumi primadona, baik untuk pembangkit listrik, sektor industri, maupun sebagai bahan baku,” ujar Laode.

Strategi PGN untuk Memperkuat Infrastruktur Gas

Sejalan dengan arah kebijakan nasional, PGN menjalankan strategi transisi energi melalui tiga pilar utama, yakni G-A-S (Grow, Adapt, Step-Out). Pilar Grow difokuskan pada penguatan infrastruktur gas bumi, termasuk jaringan transmisi dan distribusi, fasilitas regasifikasi, serta pengembangan jaringan gas rumah tangga (jargas).

Pilar Adapt diarahkan pada pengembangan bisnis LNG trading dan bunkering, serta penguatan infrastruktur upstream LNG domestik untuk menyediakan layanan energi terpadu. Sementara Step Out bertujuan pada hilirisasi gas bumi ke sektor petrokimia dan energi hijau, seperti biomethane, serta pengembangan bisnis transportasi karbon.

Hery Murahmanta, Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, menambahkan bahwa PGN saat ini mengelola sekitar 95 persen infrastruktur hilir gas bumi nasional, yang melayani kebutuhan energi di 17 provinsi dan 74 kabupaten/kota. 

“Ke depan, kami berharap kehadiran PGN dapat semakin merata di seluruh wilayah Indonesia. Untuk merealisasikannya, diperlukan dukungan penuh dan kolaborasi dari seluruh pemangku kepentingan,” jelas Hery.

Tantangan dan Solusi Integrasi Infrastruktur

Pengelolaan gas bumi nasional menghadapi sejumlah tantangan, mulai dari lokasi sumber pasokan yang jauh dari pusat konsumsi, pertumbuhan permintaan yang berkelanjutan, hingga keekonomian pengembangan infrastruktur. Kondisi ini menuntut penguatan dan integrasi infrastruktur untuk menjembatani keseimbangan antara pasokan dan permintaan.

Strategi integrasi disesuaikan dengan kondisi geografis tiap wilayah. Di Indonesia Bagian Barat, fokus integrasi berada pada jaringan pipa transmisi dan distribusi, menghubungkan pipa dari ujung Sumatera hingga Jawa. Sistem beyond pipeline turut diterapkan untuk menambah fleksibilitas penyaluran gas.

Sementara itu, di Indonesia Bagian Timur, pengembangan beyond pipeline dipadukan dengan jaringan pipa terintegrasi agar dapat menjangkau pusat-pusat permintaan yang tersebar sesuai karakteristik geografis. 

PGN menggabungkan integrasi fisik, berupa penghubungan berbagai ruas pipa gas, dan integrasi operasional melalui pengelolaan terpadu sistem transmisi dan regasifikasi. Kolaborasi ini melibatkan pemerintah, pemasok gas, serta operator pipa lain untuk meningkatkan keandalan penyaluran gas bumi nasional.

Digitalisasi dan Efisiensi Penyaluran Gas

Selain integrasi fisik dan operasional, PGN juga melaksanakan digitalisasi dalam pengelolaan asset management system. Implementasi digitalisasi memungkinkan pemantauan operasional penyaluran gas secara real-time, sehingga pengaturan dan penanganan gangguan dapat dilakukan lebih cepat, terkoordinasi lintas fungsi, dan meningkatkan kualitas layanan pelanggan.

Hery menekankan bahwa gas bumi merupakan bagian penting dari bauran energi nasional di masa transisi energi. 

“Integrasi infrastruktur gas bumi menjadi jawaban atas tantangan penyaluran, baik melalui pipa gas maupun beyond pipeline. Melalui pengembangan dan integrasi infrastruktur yang berkelanjutan, PGN sebagai mitra strategis Pemerintah berkomitmen memastikan penyediaan gas bumi yang andal, efisien, dan berkelanjutan bagi Indonesia,” pungkasnya.

Upaya PGN ini tidak hanya menekankan aspek teknis dan operasional, tetapi juga menunjukkan peran strategis perusahaan dalam mendukung transformasi energi nasional. 

Dengan infrastruktur yang terintegrasi dan digitalisasi manajemen, PGN memastikan masyarakat di seluruh wilayah tetap memperoleh pasokan gas bumi secara andal, mendukung transisi energi bersih, dan mempersiapkan Indonesia menghadapi target Net Zero Emission 2060.

Terkini